Penyakit diabetes saat ini semakin banyak diderita kaum muda karena gaya hidup tak sehat. Diabetes tipe 2 adalah penyakit yang dipengaruhi oleh pola makan tak sehat. Kondisi itu memicu lonjakan gula darah tak terkendali.
Ahli Endokrin dr. Roy Panusunan Sibarani, SpPD-KEMD, FES mengatakan, penyakit diabetes adalah ‘ibu dari segala penyakit’. Artinya penyakit ini bisa menjadi ancaman komplikasi bagi penyakit lainnya.
“Dulu diabetes artinya dari bahasa Yunani adalah artinya Mengalir. Pada 5 ribu tahun yang lalu. Kemudian ada seorang dokter pada tahun 1.425 yang menambahkan dengan kata Melitus yang artinya Manis. Jadi diabetes melitus adalah air yang mengalir manis seperti madu,” katanya dalam konferensi pers virtual baru-baru ini.
Menurut dr. Roy, diabetes terdiri dari 4 tipe. Yaitu diabetes tipe I umumnya diderita oleh seseorang yang masih anak-anak. Mereka tak bisa hidup jika tak memakai insulin (hormon yang keluar dari pankreas). Pankreasnya tak berfungsi.
Lalu diabetes tipe II dimulai pada seseorang dengan umur lebih besar. Perut lebih gemuk. Sehingga timbul kondisi insulin menjadi resisten. Mulailah kadar gula melonjak.
Lalu tipe III adalah diabetes yang tak diketahui atau tak bisa dikategorikan masuk dalam tipe 1, 2, atau 4. Dan diabetes tipe IV terjadi pada seseorang yang sedang hamil mengalami kondisi lonjakan gula darah. Kemudian setelah hamil selesai, gula darah kembali turun.
“Maka periksa gula darah puasa Anda. Puasa 10 jam, lalu ambil darah,” tegasnya.
“Kalau gula darah Anda di atas 126 mg/dL ke atas, sudahlah, selamat datang di dunia diabetes,” tambah dr. Roy.
Dia menambahkan selain tes darah, bisa juga menguji seseorang terkena diabetes dengan meminum minuman manis dengan gula 75 gram. Jika pankreasnya resisten insulin, maka dia terkena diabetes.
“Tes saja, suruh minum gula, dikasih 75 gram klepek-klepek. Sudah pasti diabetes. Ciri khasnya pankreas enggak bekerja,” katanya.
Dan ingat, di Indonesia, seseorang dalam kondisi pre-diabetes sangat banyak. Adalah mereka yang tak sadar sudah nyaris terkena diabetes dan rentan terkena diabetes jika pola makan tinggi gula, garam, dan lemak tak diubah. Dan hidup yang kurang gerak juga memicu kondisi ini.
“Pre diabetes itu gula darahnya antara 101-126 Mg/dL. Itu banyak banget di Indonesia. Indonesia paling banyak nomer 3 di dunia dengan kasus Pre-diabetes,” jelasnya.
Baca Juga: Catat Menu Sarapan yang Aman Bagi Pasien Diabetes
Jangan Menunggu Gejala
Seseorang yang terkena diabetes umumnya merasakan gejala seperti sering terbangun tengah malam untuk buang air kecil. Sering lapar. Sering haus. Pandangan mata kabur. Dan berat badan turun drastis. Sedangkan untuk seseorang dengan kondisi pre-diabetes, hampir tidak sadar dengan gejala ini.
“Maka saya selalu katakan, jangan menunggu gejala itu muncul. Ubahlah gaya hidup kita, batasi dan cek gula darah,” tegas dr. Roy.
Jika kita punya faktor risiko 2 hal misalnya keturunan dari orang tua dan kegemukan, maka cek gula darah 2 kali setahun. Dan jika punya faktor risiko lainnya, cek gula darah 3 kali dalam setahun.