Sekelompok ilmuwan arkeologi di Mesir mengumumkan telah menemukan 59 sarkofagus yang terbuat dari kayu pada Sabtu (3/10). Yang membuat peti mati ini istimewa adalah masih tertutup rapat, terawetkan dengan baik, dan sudah terkubur selama lebih dari 2.500 tahun.
Peti mati ini ditemukan di sebuah situs kuburan di gurun Saqqara, yang lokasinya ada di selatan Kairo. Saqqara diyakini sebagai tempat pemakaman penduduk Memphis, sebuah kota yang pernah menjadi Ibu Kota Mesir Kuno. ‘Gurun kuburan’ ini sekarang menjadi salah satu situs warisan dunia UNESCO.
Para arkeolog telah membuka salah satu sarkofagus yang penuh hiasan. Isinya terdapat sisa-sisa mumi yang dibungkus dengan kain bertuliskan hieroglif atau tulisan Mesir Kuno dalam warna-warna cerah.
“Kami sangat senang dengan penemuan ini,” kata Mostafa Waziri, Sekretaris Jenderal Dewan Tinggi Purbakala Mesir, seperti dikutip AFP.
Sebelumnya, peneliti dan pemerintah Mesir telah mengumumkan penemuan 13 peti mati pertama di situs yang sama pada awal September 2020 lalu. Beberapa sarkofagus ditemukan di kedalaman hingga 12 meter.
Menteri Pariwisata dan Barang Antik Mesir, Khaled al-Anani mengatakan, situs yang lokasinya dekat dengan piramida Djoser berusia 4.700 tahun itu mungkin masih menyimpan sejumlah peti mati yang belum terungkap. “Jadi hari ini bukan akhir dari penemuan, saya anggap ini awal dari penemuan besar,” ujarnya.
Peti Mati Zaman Mesir Kuno
Pemerintah Mesir menduga, sarkofagus yang terkubur selama lebih dari 2.500 tahun ini berasal dari Periode Akhir Mesir kuno, sekitar abad ke-6 atau ke-7 Sebelum Masehi (SM).
Selama penggalian di Saqqara dalam beberapa tahun terakhir, para ilmuwan telah menemukan banyak artefak, termasuk jasad mumi ular, burung, kumbang, dan hewan lainnya di situs Saqqara.
Peti mati berusia 2.500 tahun ini menjadi pengumuman besar pertama, sejak wabah COVID-19 menghantam Mesir. Pandemi corona memaksa Mesir menutup museum dan situs arkeologi pada akhir Maret selama sekitar tiga bulan.
Puluhan sarkofagus yang baru ditemukan, kata Anani, bakal dibawa ke Grand Egyptian Museum (GEM) di Giza. Mesir berharap GEM dan penemuan arkeologi dalam beberapa tahun terakhir lainnya akan meningkatkan sektor pariwisata di negaranya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here