Salah satu pelaku pembunuhan sadis di Kalibata City, Jakarta Laeli Atik Supriyatin (26), adalah warga Lebaksiu, Kabupaten Tegal. Laeli bersama pasangannya, Djumadil Al Fajri (26) tega menghabisi Rinaldi Harley Wismanu (32) dengan cara memutilasi tubuhnya.
PanturaPost mendatangi rumah orang tua Laeli di Desa Kesuben, Kecamatan Lebaksiu. Rumah itu terlihat sederhana. Lantai pun masih plester dan belum berkeramik.
Di dalam rumah terlihat banyak alat jahit. Awak PanturaPost disambut oleh seorang ibu yang berjalan agak pincang dan terlihat lemas. Akan tetapi ibu tersebut masih bisa tersenyum.
Dia adalah Masliha, ibunda dari Laeli. Peristiwa tragis tersebut membuatnya terpukul. Saat pertama kali mendengar kabar itu, dia kaget dan tidak percaya bahwa anaknya melakukan hal seperti itu.
“Laeli sudah hampir 1,5 tahun tidak ada kabarnya dan udah lama tidak pulang kampung. Sekali denger dapat kabar bikin kami sedih,” tutur Masliha sambil tertunduk dengan badan yang terlihat lemas dan mata berkaca-kaca, Sabtu (19/9/2020).
Menurut Dia, keluarga denger kabar tersebut dari kakak perempuan Laeli melalui telepon. Saat itu bilang bahwa Laeli ada di berita. Sontak dia pun langsung mengeceknya di televisi.
“Dalam berita katanya Laeli melakukan pembunuhan dengan cara mutilasi. Dengar kabar itu kami kaget. Kami coba cari berita di TV. Ternyata bener berita itu ada. Kami hanya bisa menangis dan masih tidak percaya. Bapaknya pun enggak berani liat berita itu. Kebetulan kami di rumah cuman tinggal berdua bersama bapak,” ungkapnya.
Laeli adalah anak keempat dari tujuh bersaudara. Masliha mengatakan terakhir Laeli pulang ke Tegal rambutnya masih hitam dan panjangnya sebahu.
Menurutnya, Laeli itu anaknya pendiam dan di sekolahnya selalu dapat rangking. Bahkan sejak SMP, Laeli udah mempunyai cita-cita ingin kuliah di Universitas Indonesia.
“Akhirnya keinginannya tercapai dengan beasiswa bidik misi. Soalnya saya tidak mampu membiayai sendiri,” katanya.
Atas kejadian itu, Masliha yakin, Laeli hanya terpengaruh oleh pasangannya. “Kami yakin Laeli itu kebawa cowoknya itu untuk melakukan aksi pembunuhan tersebut. Kalau keluarga, dengar-dengar Laeli itu sudah nikah siri. Kami juga dengarnya gitu,” katanya.
Dengan kondisi seperti ini mereka pasrah dan tak bisa berbuat apa-apa. DIa pun meminta penegak hukum meringankan hukuman. “Kami hanya bisa tabah dan kuat. Kemarin pun temen-temen Laeli maen ke sini dan bilang tidak percaya Laeli melakukan itu,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here