Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan dalam program pemulihan ekonomi nasional pemerintah tengah berusaha menggulirkan dana kepada masyarakat. Cara ini dianggap paling tepat untuk mencegah terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi akibat menurunnya daya beli masyarakat.

“Kalau kepentingan pemerintah sekarang yang penting uang bergulir ke masyarakat dan perkuat daya beli dan konsumsi naik,” kata Teten dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 di Jakarta, Jumat (4/9).

Melalui cara ini diharapkan pertumbuhan ekonomi menjadi positif pada kuartal ketiga yang tinggal satu bulan lagi. Sehingga tidak terjadi resesi ekonomi akibat perlambatan ekonomi secara berturut-turut selama dua kuartal.

Sampai akhir Desember 2020, Pemerintah akan terus menyalurkan Bantuan Produktif Presiden kepada sektor pelaku UMKM dengan kriteria tertentu. Jumlahnya pun diperkirakan akan terus bertambah karena pemerintah memberikan ruang bantuan dana hibah modal kerja Rp 2,4 juta ini sampai 20 juta penerima.

“Kita punya 18 juta data lagi yang sedang kami lakukan cleansing bersama dengan OJK lewat bank himbara,” kata Teten.

Penyaluran lewat bank milik pemerintah Nini dianggap jalur cara efektif dan memiliki akuntabilitas yang bisa dipertanggungjawabkan. Sebab, penerimaan bantuan disalurkan dengan menggunakan rekening bank sesuai nama dan alamatnya. Sehingga kemungkinan terjadinya salah sasaran bisa diminimalisir m

“Ini diterima by name by address. Jadi enggak mungkin dikasih ke yang sudah meninggal dan ini diberikan kepada mereka yang saldonya dibawah Rp 2 juta,” kata Teten.

Terkait data, Teten mengakui pihaknya belum memiliki data pelaku UMKM secara lengkap dan komprehensif. Sebab ada banyak kementerian dan lembaga yang mengurus UMKM dan belum terintegrasi.

Untuk itu dia mengumpulkan data pelaku UMKM dari berbagai pihak tersebut, mulai dari bank Himbara, dinas koperasi di tingkat provinsi, kota dan kabupaten dan lembaga lainnya. Namun dalam proses menuju pencairannya, Kementerian Koperasi dan UKM ikut mengawasi.

“Kita pastikan betul ini tepat sasaran, penyalurannya juga kita pastikan,” kata dia.

Bahkan dia turut turun ke lapangan untuk memastikan dana yang disalurkan tepat sasaran. Hasilnya, Teten menemukan fakta dana hibah modal kerja sebagai digunakan masyarakat ada yang digunakan untuk menyambung hidup.

Selain itu, ada penerima bantuan yang tak langsung membelanjakan dana bantuan baik itu konsumsi atau modal kerja. Sebaliknya malah disimpan dengan berbagai macam pertimbangan.

“Kalau tidak dihabiskan tidak apa-apa, karnea ini wajar, mental pegusaha. Membantu orang kecil itu mudaratnya sedikit, karena ini kepentingan rakyat sedang susah,” kata dia.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here