Persoalan perizinan pasar loak sering menemui kendala. Padahal banyak warga di wilayah Demak Jaya yang menggantungkan hidupnya pada kelanjutan pasar loak.
Ketua RW 10 Demak Jaya, Kelurahan Tembok Dukuh, Kecamatan Bubutan, Hariyanto mengatakan, mayoritas warga merupakan pedagang pasar loak. Dia berharap warga dapat melakukan usaha dan berjualan dengan tenang tanpa takut harus dikejar satpol PP.
”Selama ini menggelar tikar untuk berjualan. Mau digusur pun harusnya diberi solusi. Seperti menyediakan tempat atau memberikan perizinan. Bukan asal gusur,” kata Hariyanto pada Selasa (13/10).
Hariyanto juga mengeluhkan anggapan yang mengatakan pasar loak adalah wilayah kumuh. ”Kalau memang kumuh, harusnya dikemas sedemikian rupa biar enak dipandang. Yang penting perekonomian harus jalan,” tutur Hariyanto.
Baca Juga: Machfud Arifin Kembali Dapat Dukungan Dari Pengusaha Hingga Mahasiswa
Keluhan tersebut dijawab calon wali Kota Surabaya Machfud Arifin. Dia mengatakan, akan fokus membangun pasar. Termasuk pasar loak. Dia bahkan mencanangkan program untuk membangun pasar loak sebagai pasar yang representatif.
Mantan Kapolda Jawa Timur itu menginginkan para pedagang pasar loak bisa berjualan dengan nyaman. ”Kalau ada aset Pemkot Surabaya, ya kita bangunkan pasar loak. Ke depannya kota harus tata sehingga pasar loak bisa menjadi pasar yang representatif sebagai bagian dari pembangunan kota. Jadi ada servis, ada penjual sparepart lengkap, semuanya jadi satu di sana,” ungkap Machfud.
Selain itu, dia berencana membuat sertifikasi untuk mencegah penjualan barang ilegal. ”Jangan sampai kita juga melegalkan kejahatan, nanti ke depannya kita tata. Jadi nggak ada yang yang jualan barang-barang nggak jelas,” terang Machfud.